Perbandingan Algoritma K-Means dan K-Medoids untuk Pengelompokan Wilayah pada Pelanggaran Lalu Lintas

  • Agustiena Merdekawati Universitas Bina Sarana Informatika
  • Jefina Tri Kumalasari Universitas Bina Sarana Informatika
Keywords: Pelanggaran, K-Means, K-Medoids, Dalvies Bouldin

Abstract

Dengan banyaknya jumlah kendaraan yang terus meningkat dapat bertambahnya angka tingkat kemacetan. Semakin meningkatnya kemacetan suatu wilayah maka dapat menyebabkan peningkatan pelanggaran, seperti pelanggaran rambu lalu lintas, tidak memakai helm, surat berkendara yang tidak lengkap, melawan arah, dan lainnya. Berbagai cara untuk menertibkan lalu lintas terus dilakukan kepolisian dan dinas perhubungan agar terciptanya kenyamanan dan keselamatan lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan pola pengelompokan data pelanggaran lalu lintas, memudahkan untuk analisa wilayah mana yang memiliki pelanggaran paling banyak sehingga dapat membuat kebijakan atau aturan untuk mengurangi pelanggaran dan tingkat kecelakaan pun menjadi menurun. Dengan menggunakan tahap Knowledge Discovery in Database (KDD) dalam konsep data mining sebagai metode penelitian. Penelitian ini membandingkan metode algoritma k-means dengan algoritma k-medoids, dengan pengukuran performance menggunakan Dalvies Bouldin Index (DBI). Hasil dari penelitian ini, memiliki kesamaan kelompok cluster yaitu dua, dengan cluster 0 wilayah pelanggaran lalu lintas Menteng, Sawah Besar, Senen, Tanah Abang, Cempaka Putih, Gambir, Johar Baru, dan Pal Merah, serta cluster 1 dengan wilayah Kemayoran. Hasil performance dari kedu metode tersebut, pada model kmedoids memiliki hasil lebih besar disbanding model k-means, sehingga model k-means memiliki hasil yang mendekati 0, yaitu sebesar -0,197

 

References

Arhami, M., & Nasir, M. (2020). DATA MINING-Algoritma dan Implementasi (I). Andi Publishing.
Asmiatun, S., Wakhidah, N., & Putri, A. N. (2020). Penerapan Metode K-Medoids Untuk Pengelompokkan Kondisi Jalan Di Kota Semarang. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi), 6(2), 171–180. https://doi.org/10.35957/jatisi.v6i2.193
Ikbal, M. (2019). Parah, Pelanggaran Lalu Lintas di DKI Jakarta Meningkat 24 Persen. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/otomotif/read/3920444/parah-pelanggaran-lalu-lintas-di-dki-jakarta-meningkat-24-persen
Kurniawan, D. (2023). Operasi Patuh 2023: 29 Ribu Pelanggar Lalu Lintas Kena Tindak. Tempo.Co. https://otomotif.tempo.co/read/1750564/operasi-patuh-2023-29-ribu-pelanggar-lalu-lintas-kena-tindak
Nugroho, A. S., & Haritanto, W. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Pendekatan Statistika (Teori, Implementasi dan Praktik dengan SPSS) (I). CV Andi Offset.
Putri, D. I., & Putra, M. Y. (2023). KOMPARASI ALGORITMA DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN HARGA SAHAM GOTO MENGGUNAKAN RAPIDMINER. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 11(1), 14–20.
Tampubolon, H. D., Suhada, S., Safii, M., Solikhun, & Suhendro, D. (2021). Penerapan Algoritma K-Means dan K-Medoids Clustering untuk Mengelompokkan Tindak Kriminalitas Berdasarkan Provinsi. Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi, 2(2), 6–12. https://doi.org/10.35960/ikomti.v2i2.703
Wasih, E. S., Rustam, Rahmatullah, S., Mintoro, S., & Ngajiyanto. (2022). Implementasi Data Mining Pada Data Pelanggaran Lalu Lintas di Lampung Utara Menggunakan Algoritma K-Means (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Lampung Utara). Escaf, 1259–1275.
Published
2024-07-01
How to Cite
Agustiena Merdekawati, & Jefina Tri Kumalasari. (2024). Perbandingan Algoritma K-Means dan K-Medoids untuk Pengelompokan Wilayah pada Pelanggaran Lalu Lintas. SATIN - Sains Dan Teknologi Informasi, 10(1), 137-146. https://doi.org/10.33372/stn.v10i1.1111